Latar Belakang

Posted on
Sharing Iman

Segala puji bagi Allah SWT, shalawat serta salam kepada Rasulullah SAW semoga kita diberikan taufiq dan hidayah dalam mengamalkan Al-Qur’an dan Sunnahnya, Aamiin.

Allah SWT telah menurunkan sebuah kitab sebagai pedoman hidup, yang dijamin kebenaran serta keutuhannya hingga akhir zaman.

Sepanjang sejarah sejak 14 abad yang lalu sampai saat ini dan bahkan sampai akhir zaman nanti tidak akan pernah ada makhluk yang mampu untuk menandingi Al-Qur’an walaupun seluruh makhluk dari manusia dan jin bersatu untuk melakukan hal itu.

Rasulullah SAW membina para sahabatnya dengan Al-Qur’an dan Sunnah sehingga mereka mampu menaklukkan dunia, membebaskan perbudakan, mengangkat derajat manusia serta menghilangkan kesyirikan dan memurnikan ketaatan hanya kepada Allah SWT. Semua itu dibuktikan oleh generasi sahabat yang menjadi tokoh-tokoh teladan yang belum ada tandingannya dan diajarkan pada generasi tabi’in, tabi’ut tabi’in sehingga sampai kepada kita.

Sejak Al-Qur’an diturunkan, musuh-musuh Islam sudah mengetahui bahwa kebangkitan umat Islam terletak pada pengajaran, pemahaman, pengamalan terhadap Al-Qur’an sehingga mereka terus berusaha dengan segala cara untuk menjauhkan umat Islam dari AlQur’an dan memalingkan manusia kepada urusan nafsu dunia. Pada akhirnya banyak umat Islam yang terpedaya dengan urusan dunia, lalai mempelajari, memahami, menghafalkan dan mengamalkan Al-Qur’an.  Allah berfirman :

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لا تَسْمَعُوا لِهَذَا الْقُرْآنِ وَالْغَوْا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُونَ

Artinya:

“Dan orang-orang kafir berkata: ‘Janganlah kalian mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al-Qur’an ini, dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya supaya kalian dapat mengalahkan mereka.” (Q.S. Fushshilat: 26)

 

وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا

Artinya:

“Dan Rasul (Muhammad) berkata: “Wahai Rabbku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an ini diabaikan” (Q.S. Al-Furqan: 30)

 

Allah SWT yang telah menurunkan Al-Qur’an ini dan Allah pula yang akan menjaganya serta Allah menjanjikan kelak akan ada orang-orang yang membangkitkan umat ini dan menyadarkan mereka dari kelalaian serta mengarahkan mereka menuju jalan kemuliaan.

 


 

Antusias muslim di Indonesia bahkan dibeberapa Negara semakin meningkat dengan munculnya program-program Tahfizh Al-Qur’an di media televisi – televisi, musabaqah hifzhil Qur’an mulai dari tingkat daerah, nasional sampai tingkat Internasional, banyaknya peluang beasiswa Tahfizh Al-Qur’an dari lembaga-lembaga pendidikan, seperti pondok pesantren-pondok pesantren, sekolah-sekolah Islam bahkan perguruan tinggi favorit baik di dalam maupun luar negeri, dan apreasiasi–apresiasi yang diberikan kepada para penghafal Al Qur’an.

Kebangkitan umat ini diperkuat dengan tumbuh kembangnya berbagai program Tahfizh Al-Qur’an di pesantren – pesantren, sekolah – sekolah Islam, rumah – rumah tahfizh, komunitas – komunitas para pecinta Al-Qur’an, dan berbagai metode pembelajaran AlQur’an yang semakin berkembang baik.

Yayasan Generasi  Penghafal Al Qur’an menyambut baik perkembangan ini sehingga merasa perlu melakukan inovasi percepatan proses menghafalkan Al-Qur’an dengan sistem Karantina  Hafal Qur’an  Sebulan 30 Juz yang merupakan metode yang diadopsi dari Yayasan Karantina Tahfidz Nasional, dan  sekolah khusus penghafal al qur’an, yang sudah di mulai dari tingkat SD (boarding), dan kedepannya sedang kami rintis tingkat SMP, SMA dan Perguruan Tinggi,  kami akan bekerjasama dengan seluruh Yayasan-Yayasan, Lembaga-Lembaga, komunitas-komunitas, dan pemerintahan baik dalam maupun luar negeri untuk mewujudkan visi dan misi yang sudah di canangkan, kerjasama ini dibangun secara terorganisir sehingga akan meningkatkan amal jama’i dan kesatuan ummat dalam naungan Al-Qur’an dan Sunnah tanpa melihat latar belakang organisasi masyarakat, maupun organisasi politik. Program Program ini saangat memerlukan konsentrasi, fokus, dan keikhlasan total dalam melakukan proses menghafalkan Al-Qur’an.

Kebanyakan orang tidak percaya, apakah mungkin Al-Qur’an yang tebalnya 604 halaman, terdiri dari kurang lebih 77.800 kosa kata dapat dihafalkan dalam waktu sebulan?

Tentu hal ini menjadi pertanyaan besar berbagai kalangan. Namun, berdasarkan kajian psikologi kognitif modern dikatakan bahwa otak manusia mampu menampung informasi baru lebih dari 100 ribu kata dalam sehari. Ini menandakan bahwa kosa kata baru dalam Al-Qur’an masih bisa kita tampung satu juz dalam sehari.

Ada 3 kunci keberhasilan Karantina Penghafal Al-Qur’an  Hafal Qur’an Sebulan :

  1. Tahsin Tilawah Al-Qur’an yang benar dan tepat
  2. Keyakinan dan sikap yang positif
  3. Manajemen waktu

Jika 3 kunci tersebut dilakukan dengan maksimal maka sangat mungkin untuk mampu menghafalkan Al-Qur’an 30 juz dalam waktu singkat.

Penjabaran dari kunci-kunci tersebut akan lebih detail dalam Standard Operating Procedures (SOP) Penyelenggaraan Karantina Penghafal Al-Qur’an yang disosialisasikan kepada lembaga atau yayasan yang akan bekerjasama dengan Karantina  Penghafal  Al-Qur’an. 

Menghafal Al-Qur’an sangat membutuhkan metode yang tepat untuk dapat mencapai target yang ideal yaitu hafal, paham dan berusaha mengamalkan isi kandungan AlQur’an. Salah satu upaya tersebut Alhamdulillah dapat terbantu dengan mengaplikasikan Metode Yadain Litahfizhil Qur’an yang dikembangkan dan dipraktikkan dalam kegiatan Karantina Penghafal -Qur’an.

Selain  3 kunci di atas untuk  menunjang para peserta  agar dapat mencapai target hafalan  ada beberapa  sesi tambahan yang kami lakukan  yaitu :

  • Hypno Qur’anic
  • Coaching Personal
  • Mentoring Tahfidz

.